Jakarta, 24 Juni 2025 – Garuda Indonesia terpaksa membatalkan penerbangan rute Doha-Jakarta (GA 998) pada hari ini akibat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah menyusul eskalasi perang antara Iran dan Israel. Pembatalan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi untuk menjaga keselamatan penumpang dan awak pesawat.
Konflik bersenjata antara Iran dan Israel yang memanas sejak awal Juni 2025 telah memengaruhi lalu lintas udara di kawasan Timur Tengah. Beberapa negara, termasuk Qatar, meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gangguan di wilayah udaranya.(24/6)
Garuda Indonesia mengambil keputusan untuk membatalkan penerbangan setelah berkonsultasi dengan otoritas penerbangan internasional dan mempertimbangkan risiko keamanan. Maskapai lain, seperti Qatar Airways dan Emirates, juga dilaporkan menunda atau mengalihkan beberapa rute penerbangannya.
Pembatalan ini berdampak pada ratusan penumpang yang telah memesan tiket untuk penerbangan GA 998. Garuda Indonesia telah mengumumkan beberapa kebijakan penanganan, antara lain:
- Penjadwalan Ulang: Penumpang dapat memilih penerbangan alternatif tanpa biaya tambahan.
- Refund: Opsi pengembalian dana penuh bagi yang membatalkan perjalanan.
- Akomodasi: Bagi penumpang yang transit di Doha, Garuda menyediakan akomodasi sementara hingga situasi membaik.
Bagi penumpang yang tetap harus bepergian, beberapa opsi alternatif yang tersedia meliputi:
- Qatar Airways – Masih beroperasi dengan penyesuaian jadwal.
- Emirates via Dubai – Transit di Dubai sebelum melanjutkan ke Jakarta.
- Singapore Airlines via Singapura – Alternatif rute yang lebih aman.
Berdasarkan laporan Otoritas Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), pembatasan lalu lintas udara di wilayah konflik masih akan berlaku hingga ada kepastian keamanan. Garuda Indonesia dan maskapai lainnya kemungkinan akan terus memantau situasi sebelum memutuskan normalisasi operasi.
“Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara juga telah meminta maskapai nasional untuk terus memonitor kondisi ruang udara di Timur Tengah dan melakukan penyesuaian jalur penerbangan bila diperlukan, serta menyusun skenario alternatif guna meminimalkan gangguan operasional, termasuk terhadap penerbangan haji dan umrah,” ucapnya.